Apa Itu Subject-Verb Agreement? Panduan Lengkap untuk Pemula

Apa Itu Subject-Verb Agreement? Panduan Lengkap untuk Pemula

Kesempatan kali ini, mimin mau ajak kalian bedah salah satu topik grammar yang kayaknya sepele, tapi penting banget. Yaitu, Subject-Verb Agreement! Mungkin di antara temen-temen ada yang pernah ngerasa. “Duh, kok kadang pakai ‘is’ kadang harus pakai ‘are’ ya? atau Kapan pakai ‘s’ di kata kerja dan kapan nggak?”

Jujur aja, dulu mimin juga sering banget keliru. Ini dia nih salah satu permasalahan yang sering terjadi yang bikin kalimat kita jadi terdengar aneh atau bahkan salah makna. Padahal, subject-verb agreement ini adalah fondasi paling dasar untuk bisa merangkai kalimat bahasa Inggris yang benar. 

Jangan khawatir! Mimin ada di sini buat bantu kalian pahami apa itu subject-verb agreement, rumus subject verb agreement, dan beberapa contoh subject verb agreement yang gampang banget diingat. 

Yuk, kita mulai.

Konsep Dasar Subject-Verb Agreement

Pertama-tama, mari kita pahami dulu konsep intinya. Subject-Verb Agreement itu adalah aturan dasar dalam bahasa Inggris yang menyatakan bahwa kata kerja (verb) harus sesuai atau selaras dengan subjeknya (subject) dalam hal jumlah (singular atau plural). 

Gampangnya, kalau subjeknya tunggal, kata kerjanya juga harus tunggal. Kalau subjeknya jamak, kata kerjanya juga harus jamak.

Ibaratnya, kalau kamu punya sepasang sepatu, kanan dan kiri harus cocok, kan? Kalau satu sepatu kanan, satu lagi sepatu kiri, ya nggak nyaman dipakai. Sama halnya dengan subject-verb agreement. 

Dia memastikan subjek dan kata kerja “cocok” dan “selaras” satu sama lain, biar kalimatmu nggak pincang.

Rumus Subject-Verb Agreement

Sekarang kita masuk ke bagian yang paling praktis: rumus Subject-Verb Agreement. Jangan pusing dulu ya, ini gampang banget kok kalau kamu sudah tahu kuncinya!

Pada dasarnya, ada dua skenario utama dalam Subject-Verb Agreement di Simple Present Tense:

1. Subjek Tunggal (Singular Subject)

Jika subjeknya tunggal (satu orang, satu benda, satu hal), maka kata kerjanya juga harus dalam bentuk tunggal. He, She, It, I, nama orang tunggal (John, Sarah), benda tunggal (a book, the cat).

Jika kata kerjanya adalah kata kerja aksi (misalnya play, eat, study), maka tambahkan -s atau -es di akhir kata kerja. Contoh: 

“He plays football.” (Dia bermain sepak bola.)

“She eats an apple every day.” (Dia makan apel setiap hari.)

“The cat sleeps on the sofa.” (Kucing itu tidur di sofa.)

Jika kata kerjanya adalah to be, maka gunakan is atau am. Contoh: 

“He is a student.” (Dia seorang siswa.)

“She is happy.” (Dia bahagia.)

“I am tired.” (Saya lelah.)

Mimin kadang suka lihat kesalahan tata bahasa seperti “He study hard.” Ini salah ya! Yang benar itu “He studies hard.” Karena subjeknya “He” (tunggal), kata kerjanya harus ditambah -es. 

2. Subjek Jamak (Plural Subject)

Jika subjeknya jamak (lebih dari satu orang, lebih dari satu benda, atau subjek seperti you, we, they), maka kata kerjanya juga harus dalam bentuk jamak.

Jika kata kerjanya adalah kata kerja aksi, maka gunakan bentuk dasar (Base Form) kata kerja, tanpa tambahan -s atau -es. Contoh: 

“They play basketball.” (Mereka bermain bola basket.)

“We eat dinner together.” (Kami makan malam bersama.)

“The children sleep early.” (Anak-anak tidur awal.)

Jika kata kerjanya adalah to be, maka gunakan are. Contoh: 

“You are smart.” (Kamu pintar.)

“They are friends.” (Mereka teman.)

“We are in the classroom.” (Kami ada di kelas.)

Nah, ini adalah rumus subject verb agreement yang paling dasar dan penting banget buat kamu kuasai. Ingat kuncinya: subjek tunggal pakai verb berakhiran -s/-es atau is/am, subjek jamak pakai verb bentuk dasar atau ‘are’.

Contoh Subject-Verb Agreement dalam Berbagai Kondisi

Aturan dasar tadi memang terlihat simpel, tapi ada beberapa kondisi di mana subject-verb agreement bisa jadi sedikit tricky. Jangan khawatir, mimin akan kasih beberapa contoh subject verb agreement yang sering ditemui!

1. Dengan Frasa Penghubung (Prepositional Phrases)

Kadang, ada frasa yang nyempil di antara subjek dan kata kerja, yang bisa bikin kita bingung menentukan subjek sebenarnya. Contoh: 

“The color of the cars is red.” (Warna mobil-mobil itu merah.)

“One of the students is missing.” (Salah satu siswa hilang.)

2. Kata Benda Kolektif (Collective Nouns)

Kata benda kolektif itu adalah kata yang merujuk pada sekelompok orang atau benda (misalnya team, family, committee, audience). Nah, ini bisa pakai kata kerja tunggal atau jamak, tergantung konteksnya!

Jika kamu menganggap kelompok itu sebagai satu kesatuan, pakai kata kerja tunggal. Contoh: 

“The team is playing well.” (Tim itu bermain dengan baik.)

“The team are arguing among themselves.” (Anggota tim itu sedang berdebat di antara mereka sendiri.)

3. Indefinite Pronouns (Kata Ganti Tak Tentu)

Kata ganti tak tentu seperti each, every, everyone, everybody, nobody, no one, anybody, someone, something, anything, nothing selalu dianggap tunggal. Contoh: 

“Everyone is ready for the party.” (Semua orang siap untuk pesta.)

“Nobody knows the answer.” (Tidak ada yang tahu jawabannya.)

“Each of the students has a book.” (Setiap siswa memiliki sebuah buku.)

Baca Juga: Belajar Subject Verb Agreement: Contoh & Penggunaan

Latihan Soal Subject-Verb Agreement

Yuk, kita coba latihan sedikit biar makin mantap! Coba isi titik-titik dengan kata kerja yang tepat (pilih antara is/are atau verb+s/es / verb base form).

  1. The dog (bark/barks) loudly.
  2. My friends (live/lives) in Jakarta.
  3. Each of the books (have/has) a different cover.
  4. The news (is/are) important.
  5. Neither John nor his brothers (know/knows) the answer.
  6. There (is/are) many people in the room.

Kunci Jawaban:

  1. The dog barks loudly. (Subjek tunggal “dog”)
  2. My friends live in Jakarta. (Subjek jamak “friends”)
  3. Each of the books has a different cover. (Subjek “Each” tunggal)
  4. The news is important. (Kata “news” meskipun berakhiran ‘s’, dianggap tunggal)
  5. Neither John nor his brothers know the answer. (Subjek terdekat “brothers” jamak)
  6. There are many people in the room. (Subjek “people” jamak)

Penutup

Sobat Nature, subject verb agreement itu bener-bener pondasi penting dalam grammar Bahasa Inggris. Subject-Verb Agreement itu adalah aturan penting dalam tata bahasa Inggris yang memastikan subjek dan kata kerja dalam kalimatmu selalu selaras. 

Mimin harap, setelah membaca penjelasan ini, kalian semua jadi lebih paham ya subject-verb agreement itu apa, dan nggak bingung lagi kapan harus pakai kata kerja tunggal atau jamak. 

Nah, kalau kamu mau belajar grammar sambil praktik langsung tanpa bosan, tanpa cuma duduk manis dengerin teori, mimin saranin banget buat ikut Kursus Bahasa Inggris di Kampung Inggris Nature.

Sampai jumpa di Kampung Inggris Nature, sobat Nature! Keep learning and keep improving

Grammar vs Vocabulary: Mana yang Harus Dipelajari Dulu?

Grammar vs Vocabulary: Mana yang Harus Dipelajari Dulu?

Temen-temen, kamu pernah ngerasa bingung waktu baru mulai belajar Bahasa Inggris, harus fokus ke grammar dulu atau ke vocabulary? Banyak banget yang nanya ini ke mimin pas pertama kali gabung di kelas.

Ada yang bilang grammar itu fondasi, tapi ada juga yang lebih memilih kuasai banyak kosa kata dulu biar bisa cepat ngomong.

Jujur aja ya, dua-duanya penting. Tapi cara kita menempatkan keduanya dalam proses belajar itu yang bikin beda hasilnya. Yuk kita bahas satu-satu dan mananih yang harus kamu pelajari lebih dulu.

Kenapa Vocabulary Sering Dianggap Lebih Penting?

Kalau kamu bisa banyak vocabulary alias kosa kata, kamu bisa ngomong sesuatu, walaupun belum tentu benar secara grammar. Tapi minimal lawan bicaramu masih ngerti maksudmu.

Misalnya kamu bilang, “I go yesterday market.” Ya, itu secara grammar salah. Tapi orang yang dengar masih paham maksudmu, kamu pergi ke pasar kemarin. Dibanding kamu tahu aturan Past Simple, tapi nggak tahu kata “market”, kamu malah bakal diam aja.

Vocabulary jadi jembatan pertama buat komunikasi. Kamu bisa mengungkapkan ide dasar, menyampaikan kebutuhan, bahkan minta bantuan. 

Nah, itu sebabnya banyak metode pembelajaran modern kayak TPR (Total Physical Response) dan juga Total Experiential Learning di Kampung Inggris Nature, fokus ke vocab dulu untuk membangun kepercayaan diri siswa dan memperbanyak pembendaharaan kata.

Tapi Grammar Nggak Bisa dianggap Remeh

Tapi tunggu dulu, grammar juga penting banget. Kalau vocabulary itu kata-kata, grammar adalah aturan mainnya. Grammar membuat pesanmu jadi jelas, terstruktur, dan nggak bikin salah paham.

Contohnya gini. Coba bandingin dua kalimat ini:

“She go to school every day.”

“She goes to school every day.”

Kalimat pertama mungkin dimengerti, tapi terdengar aneh dan agak bikin ‘gatel’ di telinga penutur asli. Kalimat kedua udah sesuai grammar, jadi terdengar lebih natural dan profesional.

Kalau kamu pengen nulis email kerja, bikin laporan, atau sekadar bikin caption Instagram dalam Bahasa Inggris yang benar, grammar itu wajib dikuasai.

Memahami Peran Masing-Masing: Grammar dan Vocabulary

Sebelum kita memutuskan mana yang lebih dulu, kita harus tahu dulu grammar itu apa dan vocabulary itu apa. Ibarat membangun rumah, keduanya itu punya peran masing-masing yang sama pentingnya.

1. Vocabulary: Batu Bata Pembangun Bahasa

Vocabulary (kosakata) itu adalah kumpulan kata-kata yang kamu tahu dan bisa gunakan dalam bahasa Inggris. Ibaratnya, kalau bahasa itu sebuah rumah, vocabulary adalah batu bata-nya. Semakin banyak batu bata yang kamu punya, semakin besar dan beragam rumah yang bisa kamu bangun. Tanpa batu bata, kamu tidak bisa membangun apa-apa.

Penting banget untuk punya vocabulary yang cukup karena tanpa kata-kata, kita nggak bisa menyampaikan pesan sama sekali.

Bahkan kalaupun grammar-nya sempurna, kalau kosakatamu terbatas, komunikasi tetap akan terhambat. Jadi, vocabulary adalah fondasi dasar yang sangat krusial.

2. Grammar: Rangka dan Arsitek Rumah

Nah, kalau grammar (tata bahasa) itu adalah aturan tentang bagaimana kata-kata digabungkan untuk membentuk kalimat yang bermakna dan benar. 

Kalau vocabulary itu batu bata, grammar adalah rangkaian, pondasi, dan desain arsitektur rumahmu. Dia yang menentukan bagaimana batu bata itu disusun agar menjadi dinding, atap, atau lantai yang kokoh dan fungsional.

Tanpa grammar yang baik, kata-kata yang kamu punya (kosakata) bisa jadi berantakan, tidak bermakna, atau bahkan salah arti. Kamu mungkin punya banyak batu bata, tapi kalau nggak tahu cara menyusunnya, yang terjadi malah tumpukan batu bata yang amburadul. 

Mana yang Harus Dipelajari Dulu?

Jawaban, pelajari dua-duanya, tapi sesuaikan dengan tujuan dan level kamu. Kalau kamu pemula, mimin sarankan untuk fokus dulu ke vocabulary dasar. Minimal kamu bisa nyusun kalimat walaupun tata bahasanya belum sempurna.

Begitu kamu udah punya cukup banyak kosa kata, baru kamu mulai masuk ke grammar dasar. Misalnya, belajar tenses yang paling sering dipakai dulu kayak Present Simple, Past Simple, dan Present Continuous.

Yang penting, dua-duanya jangan dipelajari secara terpisah. Harus saling melengkapi. Di Kampung Inggris Nature misalnya, kamu nggak cuma duduk belajar teori grammar aja, tapi langsung diajak ngobrol pakai vocab yang baru kamu pelajari, sambil dibenahi grammar-nya. Jadi belajarnya terasa alami banget.

Baca Juga: Vocab atau Grammer, Belajar Mana Dulu? 

Cara Efektif Menggabungkan Grammar dan Vocabulary

Ini yang sering banget dilewatkan. Banyak orang belajar grammar dari buku teks aja, atau ngafalin vocab dari daftar panjang. Padahal cara itu nggak terlalu efektif.

Coba deh mulai pakai teknik ini:

  1. Contextual Learning: Pelajari vocabulary dalam konteks kalimat. Misalnya belajar kata “decide” barengan sama grammar struktur “to + verb”. Contoh: “I decided to go.”
  2. Practice in Real Situations: Gabungkan grammar dan vocab lewat praktik langsung. Di Kampung Inggris Nature, mimin sering ngajak temen-temen simulasi di pasar, kafe, sampai bandara pakai Bahasa Inggris.
  3. Use a Journal: Tulis jurnal harian singkat. Mulai dari “Today I went to…” atau “I feel happy because…” sambil pakai vocabulary dan grammar yang lagi kamu pelajari.
  4. Feedback is Key: Jangan takut dikoreksi. Grammar yang salah itu wajar, dan kamu akan makin paham setelah dikasih tahu cara betulnya.

Jadi, Apa Intinya dari Semua Ini?

Perdebatan grammar vs vocabulary ini sebenarnya tidak perlu. Keduanya sama-sama penting dan harus dipelajari secara beriringan. 

Di tahap awal, fokus pada vocabulary dasar untuk bisa “bertahan” dalam komunikasi sederhana. Tapi setelah itu, segera masukkan grammar dasar agar kamu bisa menyusun kalimat dengan benar dan efektif.

Mimin harap, setelah membaca ini, kalian semua jadi lebih punya gambaran ya soal grammar dan vocabulary ini. Ingat, proses belajar bahasa itu unik untuk setiap orang, jadi temukan metode yang paling cocok buat kamu. Yang paling penting adalah konsistensi dan kemauan untuk terus mencoba dan tidak takut salah.

Kampung Inggris Nature

Nah, kalau kalian mau merasakan langsung gimana serunya belajar bahasa Inggris sambil langsung praktik dan dibiasakan berkomunikasi dalam bahasa Inggris setiap hari, Kampung Inggris Nature adalah tempat yang tepat!

Di sini, kalian nggak cuma diajarin grammar atau vocabulary secara terpisah di kelas aja, tapi juga diajak Total Experiential Learning. 

Artinya, metode belajar yang menggabungkan teori, praktik, dan pengalaman langsung dalam satu paket belajar yang menyenangkan. Kalian tidak duduk di kelas, tapi terlibat langsung dalam berbagai aktivitas yang membuat pembelajaran jadi lebih efektif dan membekas. 

Perbedaan American dan British English: Kosakata & Pengucapan

Perbedaan American dan British English: Kosakata & Pengucapan

Ngomongin soal bahasa Inggris, pernah nggak sih kamu ngerasa bingung pas denger ada dua orang native speaker ngomong tapi kok logatnya beda banget? Atau pas baca sesuatu, eh, kok katanya beda sama yang kamu tahu? Nah, itu dia salah satu bukti kalau bahasa Inggris itu punya banyak “rasa”, khususnya antara British vs American English pronunciation.

Jadi kalau kamu lagi semangat belajar Bahasa Inggris tapi mulai bingung harus fokus ke yang mana: British atau American, tenang… kita bahas bareng-bareng yuk. Mimin bakal bantu kamu paham perbedaan paling mencolok antara keduanya.

Kenapa Ada Perbedaan American dan British English? Sejarah Singkatnya

Jadi, kenapa sih bahasa Inggris punya dua varian utama yang menonjol, yaitu American English (AmE) dan British English (BrE)? Singkatnya, ini semua berawal dari sejarah. Ketika Inggris menjajah berbagai belahan dunia, termasuk Amerika, bahasa Inggris ikut terbawa. Tapi seiring berjalannya waktu, setelah Amerika merdeka, kedua wilayah ini berkembang secara terpisah.

Perbedaan geografi, budaya, dan bahkan interaksi dengan bahasa lain di masing-masing wilayah, bikin bahasa Inggrisnya juga ikut berevolusi. AmE dan BrE mulai punya jalannya sendiri-sendiri dalam hal kosakata, ejaan, dan tentu saja, pengucapan. 

Makanya, kalau kamu perhatikan, perbedaan pronunciation American dan British itu paling kentara. Ini bukan berarti salah satu lebih baik dari yang lain ya, mereka cuma berbeda aja, kayak dua dialek dari satu bahasa yang sama.

Sekarang, kita bahas lebih detail ya, apa aja sih perbedaan American dan British English yang paling sering kita temui? Mimin akan fokus ke dua hal yang paling sering jadi sorotan: kosakata dan pengucapan. Siap-siap buka telinga dan mata lebar-lebar ya, sobat Nature!

1. Perbedaan Kosakata

Ini nih, yang sering bikin kita salah paham. Satu benda, di British English punya sebutan A, di American English punya sebutan B. Kadang artinya beda banget, kadang cuma sedikit. Contohnya:

British English (BrE) | American English (AmE) | Arti

Autumn | Fall | Musim gugur

Biscuit | Cookie | Biskuit/Kue kering

Chips | French Fries | Kentang goreng

Crisps | Chips | Keripik kentang

Flat | Apartment | Apartemen

Lorry | Truck | Truk

Lift | Elevator | Lift

Petrol | Gas/Gasoline | Bensin

Rubber | Eraser | Penghapus

Queue | Line | Antrean

Tap | Faucet | Keran

Toilet | Restroom/Bathroom | Toilet/Kamar mandi

Trousers | Pants | Celana panjang

Underground/Tube | Subway | Kereta bawah tanah

Hoover | Vacuum Cleaner | Alat penyedot debu (Hoover sebenarnya merek, tapi di BrE jadi umum)

Sweets | Candy | Permen

Football | Soccer | Sepak bola

Bayangin deh, kalau kamu di Inggris terus minta “chips” maksudnya keripik, tapi yang dikasih malah kentang goreng! Atau sebaliknya. Ini menunjukkan kenapa penting banget tahu perbedaan American dan British English.

2. Perbedaan Pengucapan (Pronunciation)

Nah, ini bagian yang paling bikin banyak orang penasaran dan sering jadi topik diskusi: perbedaan aksen American dan British. Ada beberapa suara yang pengucapannya beda banget, yang bikin kita langsung bisa nebak ini aksen American atau British.

Huruf ‘R’ (Rhotic vs. Non-Rhotic)

American English (AmE): Pengucapan huruf ‘R’ itu rhotic, artinya suara ‘R’ diucapkan dengan jelas di mana pun posisinya dalam kata. Contoh: car (terdengar ‘karrrr’), water (terdengar ‘wateerrr’).

British English (BrE): Pengucapan huruf ‘R’ itu non-rhotic, artinya suara ‘R’ hanya diucapkan jika diikuti vokal. Jika ‘R’ ada di akhir kata atau sebelum konsonan, biasanya tidak diucapkan atau jadi suara vokal pendek. Contoh: car (terdengar ‘kaah’), water (terdengar ‘wo-tah’).

Ini adalah salah satu perbedaan pronunciation American dan British yang paling menonjol dan langsung bisa kamu identifikasi.

Pengucapan Vokal ‘A’

AmE: Huruf ‘a’ di kata-kata seperti bath, dance, path diucapkan dengan suara ‘a’ pendek (seperti ‘a’ di kata “cat”).

BrE: Huruf ‘a’ di kata-kata yang sama sering diucapkan dengan suara ‘ah’ panjang (seperti ‘a’ di kata “father”).

Contoh: bath (AmE: /bæθ/, BrE: /bɑːθ/), dance (AmE: /dæns/, BrE: /dɑːns/).

Pengucapan Huruf ‘T’

AmE: Huruf ‘T’ di tengah kata, terutama jika berada di antara dua vokal, sering diucapkan sebagai flapped T yang mirip suara ‘D’ cepat atau ‘r’ lembut. Contoh: water (terdengar ‘wader’), city (terdengar ‘cidy’).

BrE: Huruf ‘T’ di posisi yang sama sering diucapkan dengan jelas atau bahkan glottal stop (suara yang tertahan di tenggorokan) jika diikuti oleh ‘n’. Contoh: water (terdengar ‘wot-uh’ atau ‘wo’er’), city (terdengar ‘siti’).

Ini bikin perbedaan aksen American dan British jadi makin unik.

Baca Juga: American vs British Pronunciation

Pengucapan Vokal ‘O’

AmE: Huruf ‘o’ di kata-kata seperti hot, job, stop sering diucapkan dengan suara ‘ah’ pendek (seperti ‘o’ di “got”).

BrE: Huruf ‘o’ di kata-kata yang sama sering diucapkan dengan suara ‘o’ lebih bulat dan panjang (seperti ‘aw’ di “bought”).

Contoh: hot (AmE: /hɑːt/, BrE: /hɒt/), job (AmE: /dʒɑːb/, BrE: /dʒɒb/).

Pengucapan Huruf ‘U’

AmE: Huruf ‘u’ setelah ‘t’, ‘d’, ‘n’ sering diucapkan seperti ‘oo’ (y-dropping). Contoh: new (terdengar ‘noo’), duty (terdengar ‘dooty’).

BrE: Huruf ‘u’ di posisi yang sama sering diucapkan dengan suara ‘yoo’. Contoh: new (terdengar ‘nyoo’), duty (terdengar ‘dyooty’).

Mimin tahu, mungkin ini terdengar rumit di awal. Tapi percayalah, semakin sering kamu mendengar dan mencoba, semakin kamu akan terbiasa dengan perbedaan pronunciation American dan British ini. 

Mana yang Harus Dipelajari Dulu: British atau American?

Nah ini pertanyaan yang paling sering ditanyain juga. Mending belajar yang mana dulu? jawabannya, tergantung tujuan kamu.

Kalau kamu pengen kerja atau kuliah di Amerika, belajar American English jelas jadi pilihan utama.

Tapi kalau targetmu ke UK, Australia, atau bahkan ingin ikut tes IELTS, biasanya British English lebih disarankan.

Kalau kamu belajar Bahasa Inggris buat general use, mimin saranin pahami keduanya. Minimal tahu perbedaan dasarnya.

Penutup

Nah, gimana nih sobat Nature? Semoga penjelasan tentang perbedaan American dan British English ini bisa nambah wawasan dan semangatmu buat belajar bahasa Inggris ya!

Kalau kamu merasa butuh lingkungan yang suportif, metode belajar yang interaktif, dan langsung praktik setiap hari, mimin sangat merekomendasikan banget untuk bergabung dengan Kursus bahasa Inggris di Kampung Inggris Nature. 

Di sana, kamu nggak cuma bakal diajarin teori, tapi langsung praktik dan dibiasakan berkomunikasi dalam Bahasa Inggris di setiap aktivitas. 

Sistem pembelajaran Total Experiential Learning-nya dijamin bikin kamu jadi lebih pede dan jago bahasa Inggris, termasuk dalam memahami dan memilih aksen yang paling nyaman buat kamu. 

 

Cara Efektif Menggunakan Conditional Sentences dalam Bahasa Inggris

Cara Efektif Menggunakan Conditional Sentences dalam Bahasa Inggris

Temen-temen pasti pernah denger soal conditional sentence dalam Bahasa Inggris, tapi masih bingung itu maksudnya apaan? Jangan khawatir. Banyak banget temen-temen yang baru mulai belajar juga ngerasa kayak, “Ini grammar bagian apalagi, sih?”

Kali ini, mimin mau ajak kalian bedah salah satu topik grammar yang seringkali bikin bingung tapi super penting yaitu Conditional Sentences!. Mungkin di antara temen-temen ada yang pernah mikir, “Duh, ini kapan ya pakai ‘if’, terus pasangannya pakai ‘would’ atau ‘will’?” Atau, “Kok banyak banget tipenya, jadi pusing!”

Jujur aja, dulu mimin juga lumayan sering ketuker waktu awal-awal belajar. Kadang niatnya mau ngomongin kemungkinan di masa depan, eh malah jadi kedengaran kayak menyesali masa lalu. Ini dia nih salah satu permasalahan yang sering terjadi.

Yuk, kita bahas tuntas cara menggunakan conditional sentences dalam bahasa Inggris dengan benar.

Cara Efektif Menggunakan Conditional Sentences

Oke, sekarang bagian pentingnya yaitu bagaimana cara belajar dan menggunakan conditional sentence dalam Bahasa Inggris biar nggak bikin pusing?

1. Mulai dari Tipe yang Paling Sering Dipakai

Jujur aja, nggak semua tipe conditional dipakai setiap hari. Yang paling sering keluar di percakapan harian itu biasanya first conditional dan zero conditional.

Misalnya kamu lagi ngomongin rencana:

If we go to the beach tomorrow, we’ll bring some snacks.

Atau ngomongin fakta umum:

If you don’t drink enough water, you get dehydrated.

Dua tipe ini cukup kamu kuasai dulu. Pahami konteksnya, dan mulai coba masukin ke percakapan sehari-hari kamu.

2. Bikin Kalimat Pakai Diri Sendiri

Ini cara yang kelihatan sepele tapi ampuh banget. Daripada pakai contoh dari buku teks yang terlalu formal dan kadang nggak nyambung, mending kamu bikin kalimat berdasarkan kehidupanmu sendiri. Misalnya:

If I wake up early, I can go jogging before class.

If I join the English club, I’ll get better at speaking.

Dengan begitu, kamu bakal merasa kalau grammar itu nggak jauh dari hidup kamu. Lebih gampang nempel juga!

3. Praktik Lewat Role Play dan Games

Di Kampung Inggris Nature, salah satu metode andalan kita adalah Total Experiential Learning. Artinya, kamu bukan cuma duduk di kelas ngisi LKS, tapi beneran praktek langsung di berbagai aktivitas.

Salah satu cara paling efektif buat nguasain conditional sentence adalah lewat role play.  Misalnya, kamu jadi tour guide dan temenmu jadi turis. Kamu harus jelasin rencana perjalanan pakai kalimat pengandaian:

If it rains tomorrow, we’ll visit the museum instead of the waterfall.

Atau kamu bisa main game kayak “What would you do if…”, di mana tiap pemain harus jawab skenario aneh pakai second conditional:

What would you do if you found a million dollars on the street?

Selain seru, kamu juga jadi makin terbiasa pakai kalimat-kalimat pengandaian secara alami.

4. Coba Latihan Menulis Jurnal Harian

Kamu nggak harus nulis panjang-panjang. Cukup satu atau dua kalimat setiap hari yang pakai conditional sentence. Bisa pakai format seperti ini:

If I finish my homework early, I will watch my favorite series.

If I were a bird, I would fly to New Zealand.

Lama-lama, kamu akan terbiasa memikirkan ide dalam bentuk kalimat pengandaian. Dan ini bantu banget biar kamu nggak kaku pas ngomong.

Baca Juga: Conditional Sentences (If Clause): Tipe-Tipe, Rumus, dan Contoh Kalimatnya

5. Perhatikan Pola dan Hindari Campur-Campur Tenses

Salah satu kesalahan paling umum yang mimin lihat? Campur tenses dalam satu kalimat conditional. Contohnya:

(salah) If I will study harder, I will pass the exam.

(benar) If I study harder, I will pass the exam.

Ingat ya, setelah “if”, kamu nggak pakai ‘will’. Ini kesalahan umum, dan bisa bikin kamu kelihatan masih pemula banget. Padahal niatnya udah keren…

Kalau kamu bingung, coba tulis dulu dalam bahasa Indonesia, terus pikirkan mana yang bagian syarat, mana yang bagian hasil. Dari situ, kamu bisa cocokkan dengan tipe conditional yang sesuai.

6. Gunakan Aplikasi atau Flashcard

Kalau kamu belajar sendiri, kamu bisa coba pakai flashcard atau aplikasi kayak Quizlet. Buat set kartu yang isinya contoh kalimat conditional, lalu latihan bolak-balik. Bisa juga bikin pertanyaan kayak:

If I _____ (study), I _____ (get) good grades.

Isi jawabannya sesuai tipe conditional yang kamu pelajari. Ini cara yang simpel tapi efektif untuk memperkuat pemahamanmu.

7. Konsisten Latihan Lewat Speaking Session

Last but not least, jangan cuma baca dan nulis. Kamu juga harus ngomongin conditional sentence biar terbiasa.

Misalnya, coba tantang diri kamu untuk mulai satu percakapan setiap hari dengan kalimat pengandaian. Atau, pas ngobrol sama temen, selipin kalimat kayak:

If we had more time, we could visit that cafe.

Latihan speaking seperti ini bisa bantu banget buat ningkatin kelancaran kamu pakai grammar secara natural, bukan cuma di atas kertas doang.

Jenis-Jenis Conditional Sentences yang Perlu Kamu Tahu

Sekarang kita bahas satu-satu ya, biar makin paham.

1. Zero Conditional (Fakta Umum)

Tipe ini digunakan untuk menyatakan fakta umum, kebenaran ilmiah, atau kebiasaan yang selalu terjadi jika kondisi tertentu terpenuhi. Ini adalah tipe yang paling pasti dan tidak ada unsur “seandainya” yang tidak nyata.

Struktur: If + present simple, present simple

Contoh: If you heat water to 100 degrees, it boils.

2. First Conditional (Kemungkinan di Masa Depan)

Tipe ini digunakan untuk menyatakan situasi atau kondisi yang mungkin terjadi di masa depan, dan konsekuensinya juga mungkin terjadi (nyata atau sangat mungkin).

Struktur: If + present simple, will + base verb

Contoh: If you join Kampung Inggris Nature, you will improve your speaking fast.

3. Second Conditional (Hipotesis atau Khayalan Sekarang)

Tipe ini digunakan untuk menyatakan situasi hipotetis atau tidak nyata di masa sekarang atau masa depan, dan konsekuensinya juga tidak nyata atau sangat kecil kemungkinannya.

Struktur: If + past simple, would + base verb

Contoh: If I were you, I would join that class immediately.

Banyak yang bingung kenapa “I were” dipakai. Tapi dalam grammar formal, itu bentuk subjunctive yang digunakan buat menyatakan situasi yang nggak nyata.

4. Third Conditional (Penyesalan atau Imaginasi Masa Lalu)

Tipe ini digunakan untuk menyatakan situasi yang tidak mungkin terjadi di masa lalu (karena sudah terjadi dan tidak bisa diubah), dan konsekuensinya juga tidak mungkin terjadi. Ini biasanya digunakan untuk menyesali atau membayangkan kembali kejadian di masa lalu.

Struktur: If + past perfect, would have + past participle

Contoh: If I had studied harder, I would have passed the test.

Penutup

Jadi sobat Nature, memahami dan menggunakan conditional sentence itu nggak harus ribet. Kamu cuma perlu tahu situasinya, kenal jenis-jenisnya, dan yang paling penting: banyak latihan dalam konteks nyata.

Nah, kalau kamu ngerasa belajar grammar itu ngebosenin atau bikin ngantuk, itu karena caranya kurang pas. Di Kursus bahasa Inggris bareng Kampung Inggris Nature, kamu bakal belajar grammar bukan dari buku doang, tapi langsung dipraktekkan lewat aktivitas seru.

5 Kesalahan Grammar yang Sering Dilakukan Pemula

5 Kesalahan Grammar yang Sering Dilakukan Pemula

Ngomongin soal belajar bahasa Inggris grammar, pasti banyak banget di antara kalian yang langsung mikir, “Aduh, grammar lagi, grammar lagi!” Ya kan? Rasanya kayak pelajaran matematika yang ribet gitu, banyak rumusnya.

Banyak banget pemula yang salah-salah terus pas bikin kalimat, bahkan kadang jadi takut buat ngomong. Padahal ya, kesalahan itu bagian dari proses belajar. Tapi tahu nggak sih? Ada beberapa kesalahan grammar umum yang sering banget diulang-ulang, dan kadang nggak disadari.

Nah, kali ini mimin mau ngajak kamu ngebahas 5 kesalahan grammar yang paling sering dilakukan oleh pemula, dan tentu aja lengkap sama cara menghindarinya. Karena belajar grammar itu nggak harus ribet, asal tahu triknya dan sering latihan, semua bisa jadi lebih mudah. 

Yuk, simak bareng-bareng!

1. Salah Menggunakan “To Be”

Kesalahan pertama dan paling sering adalah salah pakai to be. Padahal ini dasar banget dalam belajar bahasa Inggris grammar. Tapi masih sering ditemuin.

Contohnya:

(salah) She are happy.

(benar) She is happy.

Banyak yang bingung kapan harus pakai “am, is, are” karena mungkin terlalu fokus sama kata benda atau kata sifat setelahnya. Padahal rumusnya sederhana:

I → am

You, We, They → are

He, She, It → is

Kesalahan ini sering banget dilakukan, apalagi waktu latihan speaking. Dan karena grammar dasarnya keliru, struktur kalimat lainnya juga bisa ikut kacau. Jadi penting banget buat paham pola ini sejak awal.

2. Lupa Tambah “-s” di Verb Ketiga Orang

Buat kamu yang baru mulai belajar bahasa Inggris grammar dasar, pasti sering ngalamin ini juga. Kalimat simple present tense sering dilupakan tambahannya.

Contoh:

(salah) He eat breakfast every morning.

(benar) He eats breakfast every morning.

Kebanyakan pemula lupa kalau subject-nya orang ketiga tunggal (he, she, it), kata kerjanya harus ditambah -s atau -es. Emang terdengar sepele, tapi ini termasuk kesalahan grammar yang bisa bikin kalimat kamu terdengar “janggal” buat native speaker.

3. Bingung antara “Much” dan “Many”

Waktu belajar grammar, banyak juga yang kebingungan bedain penggunaan “much” dan “many”. Ini juga hal yang sering salah dipakai, apalagi waktu latihan speaking.

Padahal rumusnya simpel:

Much → buat uncountable noun (sesuatu yang nggak bisa dihitung satuan)

Many → buat countable noun (benda yang bisa dihitung satuan)

Contoh:

(salah) I don’t have much friends.

(benar) I don’t have many friends.

(benar) How much water do you need?

(benar) How many apples did you buy?

Kalau udah paham konsep countable dan uncountable, kesalahan grammar satu ini bakal bisa dihindari.

4. Overuse of Present Continuous Tense

Kesalahan berikutnya cukup menarik karena terjadi karena kelebihan semangat. Banyak pemula yang terlalu sering pakai present continuous tense, padahal sebenarnya bukan konteks yang cocok.

Misalnya:

(salah) I am understand this lesson.

(benar) I understand this lesson.

Kalimat di atas salah karena “understand” itu stative verb, artinya nggak biasa dipakai dalam bentuk continuous. Jadi nggak semua verb cocok ditambah -ing, sobat Nature.

Contoh lain:

(salah) She is liking pizza.

(benar) She likes pizza.

Stative verbs biasanya mencakup: know, like, love, understand, believe, etc.

5. Lupa Gunakan Kata Bantu (Auxiliary Verbs)

Kesalahan grammar yang satu ini juga termasuk yang sering banget kejadian. Banyak pemula yang bikin kalimat tanya atau negatif tapi lupa pakai auxiliary verbs seperti do, does, atau did.

Contoh:

(salah) You like pizza?

(benar) Do you like pizza?

(salah) He not go to school.

(benar) He doesn’t go to school.

Ini berkaitan banget dengan cara cepat belajar bahasa Inggris grammar, karena begitu kamu ngerti dan terbiasa pakai auxiliary dengan benar, kamu akan makin pede buat speaking dan nulis kalimat dalam berbagai bentuk.

Kenapa Sih Grammar Bahasa Inggris itu Penting Banget?

Mungkin kamu bertanya-tanya, “Emang sepenting itu ya grammar?” Jawabannya: PENTING BANGET, sobat Nature! Bayangin deh, grammar itu ibarat tulang punggung dalam struktur sebuah kalimat. Kalau tulang punggungnya bengkok atau patah, pasti posturnya jadi nggak bagus, kan? 

Nah, sama kayak kalimat. Kalau grammar-nya berantakan, pesan yang mau kamu sampaikan bisa jadi salah atau bahkan nggak nyambung sama sekali.

Grammar ini bukan cuma soal nilai di ujian lho, tapi juga soal kejelasan komunikasi. Misalnya, kamu mau bilang “Saya sudah makan” tapi kamu bilang “I eat already.” Nah, native speaker pasti langsung bingung, karena yang bener itu “I have eaten already” atau “I ate already.” 

Bedanya tipis, tapi artinya dan waktu kejadiannya beda banget. Jadi, belajar bahasa Inggris grammar itu kunci banget buat komunikasi yang efektif dan bikin kamu terdengar lebih profesional.

Baca Juga: Urutan Belajar Grammer Bahasa Inggris Dari Yang Termudah

Tips Menghindari Kesalahan Grammar untuk Pemula

Nah, mimin ngerti banget kalau ngafalin rumus grammar satu per satu itu bisa terasa membosankan. Tapi, kamu bisa pakai beberapa strategi ini biar lebih efektif:

  1. Latihan Konsisten

Nggak harus lama-lama, yang penting tiap hari latihan grammar dasar minimal 15-20 menit.

  1. Gunakan dalam Percakapan

Coba langsung praktekin grammar yang udah kamu pelajari dalam aktivitas sehari-hari. Di Kampung Inggris Nature, ini bagian dari metode belajar Total Experiential Learning, jadi kamu diajak langsung ngobrol pakai Bahasa Inggris bareng temen-temenmu.

  1. Tulis Jurnal Harian

Mulai nulis dalam Bahasa Inggris setiap hari, walaupun cuma 2-3 kalimat. Ini ngebantu kamu mengulang struktur grammar yang udah kamu pelajari.

  1. Tanya Mentor atau Teman

Jangan takut buat bertanya. Banyak dari kita yang mikir pertanyaannya “terlalu dasar”, padahal justru itu yang perlu dijawab dulu biar pondasinya kuat.

  1. Gunakan Sumber Belajar yang Interaktif

Jangan cuma baca buku teori, tapi juga tonton video, main game grammar, atau ikut kelas yang interaktif.

Penutup

Jadi, sobat Nature, belajar grammar nggak akan terasa berat kalau kamu tahu kesalahan mana yang sering terjadi, dan mulai memperbaikinya satu per satu. Jangan buru-buru pengen langsung lanca, nikmati prosesnya.

Kalau kamu merasa belajar sendiri kurang efektif, atau pengen punya lingkungan yang mendukung kamu buat berkembang dalam Bahasa Inggris, mimin saranin banget buat ikut Kursus bahasa Inggris di Kampung Inggris Nature.

Di sana kamu bakal belajar grammar bukan dengan cara ngafalin rumus doang, tapi lewat aktivitas sehari-hari yang nyata. Kamu akan dilatih berpikir, berbicara, dan merespons dalam Bahasa Inggris dengan cara yang fun dan membekas.

Yuk, sekarang saatnya kamu berani ngomong lancar tanpa takut grammar-mu salah!

Cara Mudah Menggunakan Modal Verb: Can, Could, May, Might

Cara Mudah Menggunakan Modal Verb: Can, Could, May, Might

Ngomong-ngomong soal belajar, mimin sering banget lho dapat pertanyaan dari temen-temen yang lagi asyik mendalami grammar. Salah satunya tentang Modal Verb. Ada yang masih bingung kapan pakai ‘can’, kapan ‘could’, terus ‘may’ sama ‘might’ itu bedanya apa sih?

Jujur aja, dulu mimin juga lumayan sering ketuker. Ini dia nih salah satu permasalahan yang sering terjadi waktu kita mencoba mengekspresikan maksud yang lebih halus atau kemungkinan dalam bahasa Inggris. Padahal, Modal Verb ini penting banget lho buat bikin kalimat kita terdengar lebih natural dan nggak kaku.

Jangan khawatir! Mimin ada di sini buat bantu kalian paham what is modal verbs, beserta rumus modal verbs dan gimana cara pakainya yang gampang banget. 

Yuk, kita kupas tuntas.

Apa Itu Modal Verb? Memahami Dasarnya

Sebelum kita terjun lebih dalam ke perbedaan Can, Could, May, dan Might, ada baiknya kita pahami dulu secara umum modal verbs adalah apa sih? 

Gampangnya, modal verb itu adalah jenis kata kerja bantu (auxiliary verb) yang tugasnya memberikan “nuansa” atau “makna tambahan” pada kata kerja utama dalam sebuah kalimat. Mereka itu ibarat “bumbu” yang bikin kalimatmu jadi lebih kaya rasa.

Modal verb tidak bisa berdiri sendiri sebagai kata kerja utama. Mereka selalu butuh kata kerja lain setelahnya, dan kata kerja setelah modal verb ini selalu dalam bentuk dasar (bare infinitive) atau V1, tanpa tambahan -s/-es, -ing, atau -ed. 

Ini penting banget ya, sobat Nature! Misalnya, kamu nggak akan bilang “I can to swim” atau “He might goes”. Yang benar adalah “I can swim” atau “He might go”. Ini aturan modal verb yang wajib banget kamu ingat.

Nah, modal verb ini bisa digunakan untuk mengekspresikan berbagai hal, seperti:

  • Kemampuan (Ability)
  • Kemungkinan (Possibility/Probability)
  • Izin (Permission)
  • Saran (Advice)
  • Kewajiban (Obligation)
  • Permintaan (Request)

Untuk kali ini, kita akan fokus ke empat modal verb yang paling sering digunakan untuk menyatakan kemampuan, kemungkinan, dan izin: can, could, may, dan might. Siap? Mari kita mulai!.

1. Can – Menunjukkan Kemampuan atau Izin

Can itu paling sering dipakai, bahkan dalam percakapan sehari-hari. Artinya bisa atau mampu.

Contoh penggunaan:

“I can speak English fluently now.” (Saya bisa berbicara Bahasa Inggris dengan lancar sekarang.)

“Can I borrow your book?” (Bolehkah saya meminjam bukumu?)

Biasanya juga dipakai untuk menawarkan bantuan, misalnya: “Can I help you with that?”

Jadi, kalau kamu lagi belajar bahasa dan pengen ngobrol santai, can ini salah satu modal verbs yang wajib kamu kuasai.

2. Could – Untuk Kemampuan di Masa Lalu dan Permintaan Lebih Sopan

Nah, could itu bentuk lampau dari can, tapi fungsinya bisa lebih fleksibel.

Contoh penggunaan:

“When I was younger, I could run really fast.” (Waktu kecil, saya bisa lari cepat.)

“Could you pass me the salt, please?” (Bisakah kamu berikan saya garam?) -> Permintaan sopan

Could juga sering dipakai untuk menyatakan kemungkinan yang belum pasti:

“It could rain later.” (Bisa jadi hujan nanti.)

Kalau kamu pengen terdengar lebih sopan atau formal, pakai could. Tapi jangan sampai salah ya, could bukan hanya soal masa lalu.

3. May – Untuk Izin dan Kemungkinan

May terdengar lebih formal dibanding can. Biasanya digunakan untuk memberi atau meminta izin secara sopan.

Contoh penggunaan:

“May I come in?” (Bolehkah saya masuk?)

“You may leave early today.” (Kamu boleh pulang lebih awal hari ini.)

Selain izin, may juga bisa menunjukkan kemungkinan: “It may snow tonight.” (Mungkin turun salju malam ini.)

Sekarang untuk bedanya dengan might? Kita bahas di bawah!

4. Might – Kemungkinan yang Lebih Lemah

Might itu juga menunjukkan kemungkinan, tapi kadarnya lebih rendah dari may. Jadi kalau kamu pakai might, artinya kemungkinan itu tidak sebesar saat kamu pakai may.

Contoh penggunaan:

“He might come to the party.” (Mungkin dia datang ke pesta.)

“I might go to the beach this weekend.” (Aku mungkin pergi ke pantai akhir pekan ini.)

Kadang might juga dipakai buat ngasih saran halus:

“You might want to try using another method.” (Kamu mungkin ingin coba metode lain.)

Nah, kalau kamu suka sounding unsure atau nggak mau terlalu meyakinkan orang lain, might ini cocok banget!

Baca Juga: Modal Verb: Pengertian, Cara Menggunakan dan Contohnya

Kesalahan Umum yang Sering Terjadi

Nah ini penting banget, karena banyak yang masih suka keliru. Mimin kasih beberapa contoh kesalahan yang sering muncul:

Salah  “He can to swim.”

Benar  “He can swim.”

Salah “She mights come later.”

Benar  “She might come later.”

Salah “Could you to help me?”

Benar “Could you help me?”

Kebanyakan kesalahan terjadi karena kamu nyoba ikut struktur kalimat biasa, padahal modal verbs itu punya aturan sendiri. Ingat, modal verb langsung diikuti verb dasar, tanpa tambahan to atau akhiran lain.

Cara Latihan Supaya Cepat Mahir

Oke, sobat Nature, belajar teori aja nggak cukup. Kalau kamu pengen benar-benar menguasai modal verbs, kamu perlu latihan aktif. Coba deh cara-cara ini:

  1. Tulis jurnal harian pakai modal verbs. Misalnya, “Today I could finish my assignment earlier.”
  2. Gunakan saat speaking practice. Misalnya waktu diskusi: “We might visit the museum tomorrow.”
  3. Main role play dengan teman. Di Kampung Inggris Nature misalnya, kita sering bikin simulasi percakapan pakai berbagai situasi.

Metode Total Experiential Learning di sini bikin kamu nggak cuma mengerti modal verbs dari teori, tapi langsung praktek dalam kegiatan sehari-hari. Jadi kamu makin percaya diri, bukan cuma paham di kepala tapi juga fasih ngomongnya.

Yuk, Latihan Modal Verbs Sekarang Juga!

Belajar modal verbs kayak can, could, may, might emang nggak selalu langsung gampang. Tapi dengan latihan terus-menerus dan pembiasaan dalam aktivitas nyata, kamu bakal terbiasa dan makin lancar. Jangan takut salah, yang penting kamu mulai dulu!

Kalau kamu pengen belajar Bahasa Inggris dengan cara yang beda, lebih interaktif, dan nggak ngebosenin, cobain deh gabung ke Kursus bahasa Inggris di Kampung Inggris Nature. 

Di sini kamu bakal belajar langsung lewat praktik, bukan cuma duduk di kelas. Mulai dari diskusi, game, sampai project seru yang bikin kamu auto ngobrol pakai Bahasa Inggris setiap hari.

Belajar itu harus menyenangkan, dan makin seru kalau kamu bisa langsung merasakan manfaatnya.

Jadi… siap belajar modal verbs bareng mimin di Kampung Inggris Nature?

Tips Mudah Menghafal Irregular Verbs dalam Bahasa Inggris

Tips Mudah Menghafal Irregular Verbs dalam Bahasa Inggris

Hai sobat Nature! Apa kabar nih? Mimin harap kalian semua baik-baik aja ya. Ngomongin soal belajar bahasa Inggris, pasti banyak banget di antara kalian yang setuju kalau salah satu bagian yang paling bikin pusing itu adalah irregular verbs, atau kata kerja tidak beraturan. 

Mimin sering banget denger keluhan dari temen-temen di Kampung Inggris Nature: “Mimin, kenapa sih irregular verbs ini beda-beda banget bentuknya? Kok nggak konsisten kayak regular verbs yang tinggal nambah -ed?” “Udah dihafal mati-matian, besoknya lupa lagi!” 

Nah, mimin paham banget perasaan kalian. Kali ini mimin bakal bahas tips mudah menghafal irregular verbs, yuk simak.

Apa Itu Irregular Verbs dan Kenapa Mereka Penting Banget?

Jadi, sebenarnya apa itu irregular verbs? Gampangnya, irregular verbs itu adalah kata kerja dalam bahasa Inggris yang bentuk past tense (V2) dan past participle (V3)-nya nggak mengikuti aturan umum, yaitu nggak cuma nambah akhiran -ed. 

Kalau regular verbs itu tinggal tambahin -ed aja buat V2 dan V3-nya, misalnya walk jadi walked-walked, irregular verbs ini punya bentuk yang unik dan harus dihafal satu per satu. Contohnya, go jadi went-gone, eat jadi ate-eaten, atau sing jadi sang-sung.

Kenapa sih kita perlu banget menguasai irregular verbs ini? Penting banget, sobat Nature! Bayangin deh, kalau kamu mau cerita pengalaman masa lalu atau pakai kalimat pasif, kamu pasti akan sering pakai V2 dan V3. 

Kalau kamu salah pakai bentuk irregular verbs-nya, bisa-bisa maksud ceritamu jadi nggak nyambung atau malah bikin bingung lawan bicara. Contoh, kamu mau bilang “Saya pergi ke pasar kemarin,” tapi kamu bilang “I go to the market yesterday.” 

Contohnya:

Go → Went → Gone

Eat → Ate → Eaten

Buy → Bought → Bought

Tips Mudah Menghafal Irregular Verbs dalam Bahasa Inggris

Oke deh, nggak usah berlama-lama lagi. Mimin udah kumpulin beberapa tips jitu yang bisa bantu kamu menghafal irregular verbs dengan lebih mudah dan menyenangkan. 

Dijamin, kalau kamu praktikkan tips ini, irregular verbs nggak akan jadi momok lagi! Siap-siap catat ya, sobat Nature!

1. Kelompokkan Irregular Verbs Berdasarkan Pola

Salah satu cara paling efektif untuk menghafal irregular verbs adalah mengelompokkan berdasarkan pola perubahan. Jadi kamu nggak harus ngafalin satu per satu secara acak.

a. Bentuk 2 dan 3-nya sama:

Buy – Bought – Bought

Catch – Caught – Caught

Have – Had – Had

b. Semua bentuknya sama:

Put – Put – Put

Cut – Cut – Cut

Let – Let – Let

c. Bentuknya beda semua:

Go – Went – Gone

Drink – Drank – Drunk

Speak – Spoke – Spoken

Dengan cara ini, kamu bisa lihat pola yang berulang dan bikin otakmu lebih mudah mengelompokkan.

2. Gunakan Irregular Verbs dalam Kalimat

Menghafal daftar irregular verbs dan artinya tanpa digunakan dalam kalimat itu ibarat belajar berenang tanpa nyemplung ke air. Nggak akan berhasil. Jadi, sebisa mungkin kamu latih penggunaan setiap kata dalam kalimat.

Contoh:

I went to the market yesterday.

She has eaten breakfast already.

They bought a new laptop last week.

Semakin sering kamu gunain dalam konteks nyata, makin kuat juga kamu ingat bentuknya.

Baca Juga: Mengenal Irregular Verbs dalam Bahasa Inggris

3. Mainkan Game atau Quiz Interaktif

Sekarang udah banyak banget game belajar Bahasa Inggris yang bisa bantu kamu hafalin irregular verbs secara fun. Kamu bisa coba aplikasi seperti Quizlet, Duolingo, atau Wordwall.

Di Kampung Inggris Nature, mimin juga sering lihat anak-anak belajar irregular verbs lewat board game atau lomba cepat-cepatan jawab kata kerja. Serius, belajarnya jadi lebih masuk karena dibuat dalam bentuk aktivitas nyata.

4. Buat Flashcards atau Aplikasi Belajar

Ini cara klasik tapi ampuh! Buat kartu flash manual atau pakai aplikasi flashcards online (misalnya Anki atau Quizlet). Di satu sisi kartu tulis V1-nya, di sisi lain tulis V2 dan V3 beserta artinya.

Depan kartu: Go

Belakang kartu: Went – Gone (Pergi)

Atau bisa juga langsung irregular verbs dan artinya dalam satu kartu. Ulangi setiap hari, minimal 10-15 menit. 

Pengulangan ini penting banget untuk memindahkan informasi dari memori jangka pendek ke memori jangka panjangmu. Mimin dulu sering banget pakai flashcards buat menghafal, dan itu efektif banget.

5. Gabungkan dengan Aktivitas Harian

Kalau kamu belajar dengan metode Total Experiential Learning, seperti yang diterapkan di Kampung Inggris Nature, kamu akan terlibat langsung dalam aktivitas berbahasa. Nah, kamu bisa selipkan penggunaan irregular verbs di dalam obrolan atau tugas harian.

Dengan begitu, kamu nggak cuma hafal, tapi juga ngerti kapan dan gimana cara pakainya secara natural.

6. Manfaatkan Sumber Belajar Audio dan Visual

Jangan cuma belajar dari buku. Dengar podcast, tonton video YouTube khusus irregular verbs, atau tonton film dengan subtitle bahasa Inggris. 

Saat kamu mendengar native speaker menggunakan irregular verbs dalam percakapan nyata, kamu akan lebih mudah memahami dan mengingatnya. 

Banyak channel YouTube edukasi bahasa Inggris yang menyediakan lagu atau video animasi untuk menghafal irregular verbs. Ini asyik banget buat belajar santai!

7. Tetapkan Target Harian yang Realistis

Jangan langsung menargetkan menghafal 100 irregular verbs dalam sehari. Itu cuma bikin kamu stres dan burnout. Mulai dengan 5-10 irregular verbs per hari. Setelah kamu menguasai satu set, baru deh maju ke set berikutnya. 

Konsistensi lebih penting daripada jumlah. Lebih baik sedikit-sedikit tapi rutin, daripada banyak tapi cuma sekali doang.

Penutup: Yuk, Taklukkan Irregular Verbs Bareng Kampung Inggris Nature!

Nah, gimana nih sobat Nature? Semoga tips-tips dari mimin ini bisa membantu kamu menaklukkan momok irregular verbs ya! Mimin harap artikel ini bisa bikin kamu lebih semangat lagi buat belajar bahasa Inggris. Ingat, kemampuan bahasa Inggris yang baik akan membuka banyak pintu kesempatan di masa depan.

Kalau kamu merasa butuh lingkungan yang mendukung, metode belajar yang interaktif, dan langsung praktik setiap hari, mimin sangat merekomendasikan banget untuk bergabung dengan Kursus bahasa Inggris di Kampung Inggris Nature

Di sana, kamu nggak cuma bakal diajarin teori irregular verbs, tapi langsung diajak praktik berkomunikasi dalam Bahasa Inggris dalam setiap aktivitas. Sistem pembelajaran Total Experiential Learning-nya dijamin bikin kamu jadi lebih pede dan jago bahasa Inggris, termasuk dalam menguasai irregular verbs ini.

Apa Itu Past Continuous Tense? Ini Penjelasan Mudahnya!

Apa Itu Past Continuous Tense? Ini Penjelasan Mudahnya!

kali ini mimin mau ajak kalian buat bedah salah satu tenses yang kadang bikin sedikit kerutan di dahi: Past Continuous Tense. Jujur aja, waktu mimin awal-awal belajar, ini juga jadi salah satu tenses yang lumayan bikin bingung. Kadang suka ketuker sama Simple Past Tense, atau bingung kapan harus pakai yang mana.

Mungkin di antara temen-temen ada yang pernah ngalamin juga kan, jangan khawatir! Mimin ada di sini buat bantu kalian paham pengertian Past Continuous Tense, beserta contoh kalimat Past Continuous Tense dan rumus Past Continuous Tense yang gampang banget diingat. 

Mari kita mulai.

Pengertian Past Continuous Tense

Secara sederhana, pengertian past continuous tense adalah bentuk tense yang digunakan untuk menyatakan bahwa suatu aksi sedang terjadi pada waktu tertentu di masa lalu. Jadi, bukan cuma aksi yang sudah selesai, tapi benar-benar lagi berlangsung.

Contohnya kayak gini:

I was watching TV when you called me.

They were playing football at 4 PM yesterday.

Nah, sobat Nature, penggunaan past continuous ini nggak berdiri sendiri aja. Biasanya, dia sering digandeng sama past simple tense untuk nunjukkin kejadian yang nyelip atau menyela.

Jadi, Past Continuous Tense itu dipakai untuk menyatakan suatu kegiatan yang sedang terjadi di masa lampau, biasanya pada waktu tertentu atau ketika kejadian lain menyela. Penting ya, aksinya itu sedang berlangsung, bukan sudah selesai. Kalau sudah selesai, itu namanya Simple Past Tense. 

Makanya, perbedaan antara Simple Past Tense dan Past Continuous Tense seringkali jadi jebakan batman buat para pembelajar bahasa Inggris. Jangan sampai salah ya! Fokusnya adalah pada durasi aksi di masa lalu.

Struktur Kalimat Past Continuous Tense: Rumus dan Komponennya

Oke, sekarang kita masuk ke bagian rumus Past Continuous Tense. Jangan pusing dulu lihat rumusnya ya, ini gampang banget kok!

1. Kalimat Positif

Rumus: Subject + was/were + verb-ing

Gunakan was untuk: I, he, she, it

Gunakan were untuk: you, we, they

Gampang kan? Jadi, kalau kamu mau bilang “Saya sedang makan”, dan kejadiannya kemarin, tinggal bilang “I was eating”. 

Kalau “Mereka sedang belajar”, dan kejadiannya tadi malam, tinggal bilang “They were studying”. Kuncinya ada di was/were yang disesuaikan dengan subjeknya, lalu tambahkan verb-ing.

2. Kalimat Negatif

Rumus: Subjek + Was/Were + not + Verb-ing + …

Untuk membuat kalimat negatif, tinggal tambahkan “not” setelah was atau were.

Contoh:

  • I was not (wasn’t) sleeping when you called.” (Saya tidak sedang tidur saat kamu menelepon.)
  • “They were not (weren’t) listening to the music.” (Mereka tidak sedang mendengarkan musik.)

Mimin sering banget lihat kesalahan tata bahasa di bagian ini, kadang orang lupa to be-nya atau malah taruh ‘not’-nya di tempat yang salah. Ingat ya, ‘not’ itu selalu bareng sama ‘was’ atau ‘were’.

3. Kalimat Tanya

Rumus: Was/Were + Subjek + Verb-ing + …?

Untuk membuat kalimat tanya, kita pindahkan was atau were ke awal kalimat, sebelum subjek.

Contoh:

  • “Was I disturbing you?” (Apakah saya mengganggumu?)
  • “Were you working late last night?” (Apakah kamu sedang bekerja sampai larut tadi malam?)

Lihat kan, semudah membalik telapak tangan kalau sudah tahu rumusnya. Yang penting, jangan sampai lupa pasangan was/were dengan subjeknya dan selalu gunakan verb-ing setelahnya.

Baca Juga: Past Continuous Tense: Pengertian, Rumus, Fungsi, dan Contoh Kalimat

Contoh Kalimat Past Continuous Tense

Salah satu cara terbaik buat memahami tense adalah dengan melihat contoh kalimat past continuous tense dalam berbagai konteks. 

Kenapa ini penting? Karena satu rumus bisa digunakan dalam banyak situasi yang berbeda. Nah, di bawah ini mimin bagi jadi beberapa kategori biar lebih gampang kamu pahami.

1. Aksi yang sedang berlangsung pada waktu tertentu di masa lalu

Tipe kalimat ini sering banget digunakan untuk menjelaskan apa yang kamu lakukan di jam tertentu.

  • I was studying English at 9 PM last night.
  • She was cooking dinner when her mom came home.
  • They were sleeping at midnight.
  • He was working on his project all evening.
  • We were watching a movie at the cinema at 8 PM.

Jangan lupa ya, keterangan waktu itu biasanya jadi petunjuk penting kalau kalimat pakai past continuous. Kata-kata kayak at 7 o’clock, last night, yesterday at noon itu harus diperhatikan.

2. Dua aksi yang terjadi bersamaan di masa lalu

Kadang, kamu lagi ngelakuin satu hal, dan di waktu yang sama, ada orang lain juga melakukan sesuatu. Nah, kamu bisa pakai struktur ini:

  • I was reading a book while my brother was playing games.
  • They were talking loudly while the teacher was explaining the lesson.
  • We were dancing while the DJ was playing our favorite song.
  • She was writing in her journal while listening to music.
  • You were doing the dishes while I was setting the table.

Dalam kasus seperti ini, while sering dipakai buat ngelink dua aksi yang sama-sama ongoing. Jadi dua-duanya pakai past continuous ya!

3. Aksi yang sedang berlangsung dan disela oleh aksi lain

Ini salah satu bentuk paling umum. Satu kegiatan lagi berlangsung, tiba-tiba ada sesuatu terjadi, biasanya aksi yang nyela itu pakai past simple.

  • I was taking a shower when the phone rang.
  • He was walking to school when it started to rain.
  • We were having dinner when the lights went out.
  • She was driving when the accident happened.
  • They were laughing when the teacher entered the room.

Lihat bedanya? Aksi pertama itu ongoing, pakai past continuous. Aksi kedua yang menyela pakai simple past. Kombinasi ini sering banget muncul dalam percakapan sehari-hari.

4. Kalimat negatif

Kadang kamu juga perlu bilang kalau kamu nggak lagi ngelakuin sesuatu. Bisa juga untuk menegaskan sesuatu yang tidak terjadi.

  • I wasn’t sleeping when you arrived.
  • He wasn’t listening during the meeting.
  • They weren’t studying last night.
  • She wasn’t cooking, she was ordering food online.
  • We weren’t watching TV; we were cleaning the house.

Penulisan negatif tinggal tambahin not setelah was/were. Dan buat percakapan, bentuk kontraksinya (wasn’t/weren’t) sering dipakai, biar lebih natural.

5. Kalimat tanya

Penting juga buat bisa tanya orang lain tentang apa yang mereka lakukan di waktu tertentu di masa lalu. Formatnya gampang.

Yes/No questions:

  • Were you sleeping at 10 PM last night?
  • Was he watching Netflix when you called?
  • Were they working late again?

Baca Juga: Fungsi Present Tense dalam Bahasa Inggris dan Cara Penggunaannya

WH-questions:

What were you doing when the earthquake happened?

Where was she going at that time?

Who were they talking to during the break?

Ingat, kalau bentuk pertanyaan tinggal dibalik posisi “was” atau “were” ke depan subjeknya.

Kesimpulan

Kalau kamu udah sampai di sini, berarti kamu udah punya banyak banget amunisi buat mulai pakai past continuous tense dalam kalimatmu sendiri. Tinggal rajin-rajin latihan dan terapkan di percakapan, sobat Nature.

Dan biar nggak cuma ngerti teori aja tapi juga bisa langsung praktik, mending kamu join aja Kursus bahasa Inggris di Kampung Inggris Nature

Di sini, kamu bakal dapet pengalaman belajar yang nyatu banget antara teori, praktik, dan kegiatan seru bareng temen-temen satu angkatan. Nggak cuma paham, tapi juga langsung bisa!

Perbedaan ‘Do’ dan ‘Does’: Penjelasan dan Contoh Kalimat

Perbedaan ‘Do’ dan ‘Does’: Penjelasan dan Contoh Kalimat

Pernah bingung pas nulis kalimat tanya dalam Bahasa Inggris dan nggak tahu harus pakai “do” atau “does”? Jangan khawatir, kamu nggak sendirian. Banyak banget temen-temen mimin di Kampung Inggris Nature yang juga awalnya suka ketuker antara dua kata kerja bantu ini.

Padahal ya, perbedaan “do” dan “does” dalam Bahasa Inggris tuh penting banget buat bikin kalimat yang gramatikal, alias nggak bikin native speaker garuk-garuk kepala. 

Kalau kamu masih sering salah, bisa-bisa artinya juga jadi rancu. Misalnya, “Does you like pizza?” Hmm, secara teknis itu salah, sob. Harusnya “Do you like pizza?” Nah, makanya penting banget kita bedah bareng yuk fungsi dan penggunaannya!

Apa Itu ‘Do’ dan ‘Does’?

Sebelum ngomongin perbedaan do dan does, kita mulai dari dasar dulu ya. “Do” dan “does” itu termasuk auxiliary verbs atau kata kerja bantu dalam Bahasa Inggris. 

Mereka dipakai buat bantu membentuk kalimat tanya (interrogative) atau kalimat negatif (negative sentence) dalam present tense. Fungsi utamanya adalah mendampingi kata kerja utama biar kalimatnya bisa terbaca jelas maksudnya.

Contohnya:

Do you play football?

She does not understand the topic.

Coba perhatiin dua kalimat di atas. Kata kerja bantu “do” dan “does” dipakai bareng kata kerja utama seperti “play” dan “understand.” 

Tapi kapan pakainya “do” dan kapan pakainya “does”? Nah, di sinilah kita masuk ke bagian penting.

Kapan Menggunakan ‘Do’ dan ‘Does’?

Secara umum, “do” digunakan untuk subjek jamak dan kata ganti orang pertama dan kedua:

I

You

We

They

Sedangkan “does” digunakan untuk subjek tunggal orang ketiga:

He

She

It

Gimana, sudah mulai terbayang kan perbedaan do dan does? Jadi intinya, kalau subjeknya orang ketiga tunggal (he, she, it, atau yang sepadan), kita pakai ‘does’. 

Selain itu, pakai ‘do’. Simpel kan? Ini penting banget diingat, karena ini adalah dasar dari banyak kalimat dalam Simple Present Tense.

Contoh Penggunaan ‘Do’ dan ‘Does’ dalam Kalimat

Biar makin jelas, yuk kita lihat perbedaan do dan does dan contohnya dalam kalimat tanya, positif, dan negatif.

1. ‘Do’ dan ‘Does’ sebagai Kata Kerja Utama

Nah, ini dia satu lagi fungsi ‘do’ dan ‘does’ yang kadang bikin bingung. Selain jadi kata kerja bantu, ‘do’ dan ‘does’ juga bisa berfungsi sebagai kata kerja utama dalam kalimat! Artinya, mereka sendiri yang punya makna “melakukan”.

Dalam konteks ini, aturannya sama seperti kata kerja aksi lainnya di Simple Present Tense:

Subjek (I, You, We, They, Subjek Jamak) + do

Subjek (He, She, It, Subjek Tunggal) + does

Contoh ‘Do’ dan ‘Does’ sebagai Kata Kerja Utama:

“I do my homework every evening.” (Saya mengerjakan PR saya setiap malam.)

“She does her best in everything.” (Dia melakukan yang terbaik dalam segala hal.)

“They do a great job.” (Mereka melakukan pekerjaan yang hebat.)

2. Penggunaan ‘Do’ dan ‘Does’ dalam Kalimat Negatif

Setelah tahu siapa pasangannya, sekarang kita lihat bagaimana ‘do’ dan ‘does’ ini bekerja dalam membentuk kalimat negatif di Simple Present Tense. Ingat, sebagai kata kerja bantu, mereka akan muncul sebelum kata kerja utama dan diikuti oleh kata ‘not’.

Pola Kalimat Negatif:

Subjek (I, You, We, They, Subjek Jamak) + do not (don’t) + Verb (Base Form)

Subjek (He, She, It, Subjek Tunggal) + does not (doesn’t) + Verb (Base Form)

Perhatikan baik-baik ya, sobat Nature! Setelah ‘do not’ atau ‘does not’, kata kerja utamanya selalu kembali ke bentuk dasar (Base Form), tanpa tambahan -s atau -es.

Contoh Kalimat Negatif:

“I do not (don’t) like spicy food.” (Saya tidak suka makanan pedas.)

“You do not (don’t) work on weekends.” (Kamu tidak bekerja di akhir pekan.)

“We do not (don’t) live in a big city.” (Kami tidak tinggal di kota besar.)

3. Penggunaan ‘Do’ dan ‘Does’ dalam Kalimat Tanya

Selain untuk kalimat negatif, ‘do’ dan ‘does’ juga sangat penting untuk membentuk kalimat tanya dalam Simple Present Tense. Posisinya akan berubah, yaitu diletakkan di awal kalimat, sebelum subjek.

Pola Kalimat Tanya (Yes/No Questions):

Do + Subjek (I, You, We, They, Subjek Jamak) + Verb (Base Form)?

Does + Subjek (He, She, It, Subjek Tunggal) + Verb (Base Form)?

Sama seperti kalimat negatif, kata kerja utama setelah subjek di kalimat tanya juga harus dalam bentuk dasar (Base Form). 

Contoh Kalimat Tanya:

“Do you like coffee?” (Apakah kamu suka kopi?)

“Do they live near here?” (Apakah mereka tinggal di dekat sini?)

“Do we need to buy more food?” (Apakah kita perlu membeli lebih banyak makanan?)

Baca Juga: Cara Menggunakan Do dan Does yang Tepat dalam Bahasa Inggris

Kesalahan Umum Saat Menggunakan ‘Do’ dan ‘Does’

Mimin sering banget nemuin ini waktu ngobrol sama temen-temen yang lagi belajar Bahasa Inggris.

  1. Menambahkan -s di kata kerja utama setelah ‘does’

Ini yang paling sering terjadi. Padahal, kalau udah pakai does, kata kerjanya jangan ditambah -s karena sudah diwakili sama “does”-nya itu.

Contoh salah: He does plays football every Sunday.

Contoh benar: He does play football every Sunday.

  1. Salah milih antara ‘do’ atau ‘does’

Kadang saking cepatnya ngomong, kamu mungkin ngomong “Do she go to school?”, padahal seharusnya pakai does, karena subjeknya “she.”

Latihan Soal Do dan Does

Biar makin mantap, yuk sobat Nature coba latihan ringan ini. Coba isi titik-titiknya ya!

  1. ___ you play basketball? (do/does)
  2. My brother ___ not eat vegetables. (do/does)
  3. ___ she know the answer? (do/does)
  4. I ___ my homework before dinner. (do/does)
  5. They ___ not understand the movie. (do/does)

Jawaban:

  1. Do
  2. does
  3. Does
  4. do
  5. do

Gimana? Masih suka bingung? Tenang, makin sering latihan makin jago kok.

Baca Juga: Pahami Perbedaan Antara ‘Make’ dan ‘Do’ dalam Bahasa Inggris

Kesimpulan

Yup, sekarang kamu udah punya gambaran jelas banget soal perbedaan do dan does dalam Bahasa Inggris. Nggak sesulit yang dibayangkan kan? Kuncinya cuma dua, pahami subjeknya, dan latihan terus.

Kalau kamu masih suka lupa-lupa, itu wajar kok. Mimin pun dulu sering salah pas awal-awal belajar. Tapi makin sering kamu pakai dalam percakapan, makin otomatis juga otak kamu milih bentuk yang tepat.

Dan kalau kamu pengen belajar Bahasa Inggris dengan cara yang lebih fun, natural, dan efektif, Kampung Inggris Nature bisa jadi tempat yang pas banget buat kamu. 

Yuk, mulai perjalanan Bahasa Inggrismu bareng kami di program Kursus bahasa Inggris Kampung Inggris Nature.

15 Idiom Bahasa Inggris yang Sering Digunakan dalam Percakapan Sehari-hari

15 Idiom Bahasa Inggris yang Sering Digunakan dalam Percakapan Sehari-hari

Hai sobat Nature! Apa kabar nih? Pernah nggak sih, pas lagi asyik nonton film atau dengerin lagu Barat, terus ada kalimat yang kok rasanya aneh banget kalau diartikan satu per satu? 

Misalnya, ada yang bilang “it’s raining cats and dogs”. Masa iya hujan kucing sama anjing beneran? Nah, itu dia yang namanya idiom.

Sebagai mimin yang sering banget berinteraksi sama temen-temen yang lagi belajar bahasa Inggris, mimin sering banget denger keluhan soal idioms ini. Nah, kalimat diatas merupakan salah satu contoh idioms yang cukup terkenal. 

Tapi… apa itu idioms sebenarnya? Dan kenapa sih idioms penting banget buat kamu kuasai kalau mau lancar ngomong Bahasa Inggris?. Simak artikelnya berikut ini.

Apa Itu Idioms?

Jadi, temen-temen, idioms itu adalah ungkapan yang maknanya nggak bisa ditebak cuma dari arti kata per katanya. Biasanya, idioms punya makna tersirat atau kiasan yang udah disepakati secara budaya oleh penutur aslinya. Jadi walaupun kamu ngerti semua kata dalam idiom tersebut, belum tentu kamu ngerti artinya… kalau belum tahu makna idiomatiknya.

Contohnya kayak, “break a leg.” Kalau diterjemahkan langsung sih serem ya, “patahkan kakimu.” Tapi dalam konteks sebenarnya, ini idiom yang berarti “semoga sukses,” biasanya dipakai buat ngasih semangat sebelum seseorang tampil, misalnya di panggung atau saat ujian.

So, bisa dibilang, idioms adalah bagian penting dari bahasa yang bikin kamu terdengar lebih natural, lebih dekat ke gaya native speaker, dan… nggak kaku. Kalau kamu pengin lancar dan percaya diri ngomong Bahasa Inggris, ya harus kenal dan ngerti apa itu idioms dalam Bahasa Inggris.

Kenapa Harus Belajar Idioms?

Gini ya sobat Nature, idioms itu ibarat bumbu dalam masakan. Tanpa idioms, percakapan kamu jadi hambar. Dan yang lebih penting lagi, idioms sering banget muncul di film, lagu, buku, bahkan dalam situasi kerja internasional. 

Jadi kalo kamu cuma belajar grammar dan vocabulary yang umum, kamu bisa kebingungan pas denger idioms.

Selain itu, idioms juga bisa bikin kamu lebih cepat paham konteks sosial dan budaya. Misalnya, idiom “hit the books” itu berarti belajar keras, bukan mukul buku literally. Nah, dari idiom ini aja, kamu bisa tahu bahwa budaya belajar di negara berbahasa Inggris tuh dihargai banget.

15 Idiom Bahasa Inggris yang Sering Digunakan dalam Percakapan Sehari-hari

Oke, sekarang kita masuk ke bagian seru: daftar idioms yang sering banget dipakai di percakapan sehari-hari. Mimin udah pilihin yang paling umum dan sering muncul, jadi kamu bisa langsung praktik.

1. Break a leg

Makna: Semoga sukses

Contoh: You’re going to do great in your performance tonight. Break a leg!

2. Hit the books

Makna: Belajar dengan giat

Contoh: I can’t go out tonight. I need to hit the books for tomorrow’s test.

3. Piece of cake

Makna: Sesuatu yang sangat mudah

Contoh: The test was a piece of cake!

4. Let the cat out of the bag

Makna: Membocorkan rahasia

Contoh: He let the cat out of the bag about the surprise party.

5. Under the weather

Makna: Sedikit sakit

Contoh: I’m feeling a bit under the weather today.

6. Costs an arm and a leg

Makna: Sangat mahal

Contoh: That designer bag costs an arm and a leg!

7. Hit the sack

Makna: Tidur

Contoh: I’m exhausted. Time to hit the sack.

8. Pull someone’s leg

Makna: Bercanda atau menggoda seseorang

Contoh: Relax, I’m just pulling your leg.

9. Bite the bullet

Makna: Menyelesaikan sesuatu yang sulit atau tidak menyenangkan

Contoh: I didn’t want to go to the dentist, but I had to bite the bullet.

10. Break the ice

Makna: Membuat suasana jadi lebih nyaman dalam pertemuan pertama

Contoh: He told a joke to break the ice at the meeting.

11. A blessing in disguise

Makna: Sesuatu yang tampak buruk tapi ternyata membawa kebaikan

Contoh: Losing that job was a blessing in disguise.

12. Spill the beans

Makna: Mengungkapkan rahasia

Contoh: Come on, spill the beans! What happened at the party?

13. The ball is in your court

Makna: Sekarang giliran kamu untuk mengambil tindakan

Contoh: I’ve done my part, now the ball is in your court.

14. By the book

Makna: Mengikuti aturan secara ketat

Contoh: He always does everything by the book.

15. Kill two birds with one stone

Makna: Menyelesaikan dua hal dengan satu tindakan

Contoh: I killed two birds with one stone by picking up the groceries while I was out.

Baca Juga: Pengertian Idiom: Jenis, Contoh, dan Tips Mempelajarinya

Tips Cara Menghafal dan Menggunakan Idioms

Nah, mungkin kamu mikir, “Wah, idioms-nya banyak banget, gimana cara ngafalnya?” Tenang. Mimin juga pernah ngerasa overwhelmed pas pertama belajar idioms. Tapi ada beberapa cara biar kamu bisa inget dan pake idioms dengan lebih gampang:

Pertama, jangan cuma dihafal artinya, tapi pahami konteksnya. Coba deh, kalau kamu ketemu idiom baru, cari tahu sejarah atau analogi di balik idiom itu. Misalnya, kenapa “break a leg” artinya semoga berhasil? Karena dulu di teater, aktor yang berhasil tampil bagus itu sampai kakinya “patah” karena sering membungkuk untuk menerima tepuk tangan. Nah, cerita-cerita kecil kayak gini justru yang bikin idiom itu lebih mudah diingat.

Kedua, gunakan dalam kalimatmu sendiri. Ini penting banget, sobat Nature! Setelah kamu tahu idiom dan artinya, coba deh pakai idiom itu dalam percakapan sehari-hari, atau setidaknya tulis di buku catatanmu. Misalnya, hari ini hujan deras, kamu bisa bilang “It’s raining cats and dogs!” ke temenmu. 

Makin sering kamu pakai, makin familiar, dan makin gampang diingat. Jangan takut salah ya, karena dari kesalahan kita belajar kok. Dulu mimin juga sering salah pakai idiom, tapi lama-lama jadi terbiasa.

Ketiga, tonton film, serial, atau dengarkan lagu berbahasa Inggris. Ini cara yang paling asyik buat belajar idiom secara natural. Kamu bakal dengerin native speaker pakai idiom-idiom ini dalam percakapan sehari-hari mereka. 

Coba deh, perhatikan kalimat-kalimat yang aneh, terus cari tahu artinya. Biasanya, kalau kamu ketemu idiom di film, akan lebih gampang nempel di otak karena ada visual dan konteks ceritanya.

Yuk, Latihan Idioms Bareng di Kampung Inggris Nature!

Belajar idioms itu nggak harus ngebosenin, apalagi kalau kamu belajar di tempat yang menggabungkan teori, praktik, dan pengalaman langsung kayak di Kampung Inggris Nature. 

Di sini, kamu nggak cuma duduk dengerin teori aja. Tapi kamu bakal langsung terjun ke aktivitas seru, ngomong Inggris seharian penuh, dan latihan idioms langsung dalam situasi nyata.

Kalau kamu pengin komunikasi kamu makin natural dan nyambung sama native speakers, idioms adalah senjata rahasia kamu. Yuk, jangan tunggu sampai nanti-nanti. Coba cek program Kursus bahasa Inggris di Kampung Inggris Nature dan mulai petualangan belajar Bahasa Inggris kamu yang seru dan beda dari yang lain!

Sampai ketemu di Kampung Inggris Nature, sobat!

Copyright © 2025 Kampung Inggris Nature